Beritaline, Jakarta – Sejak penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) menjadi pandemi, menggunakan masker dan sering mencuci tangan telah menjadi kebiasaan baru sebagai pencegahan penyakit, terlebih saat pandemi Covid-19 saat ini.
Di balik kebiasaan baik sering mencuci tangan dan menggunakan masker tersebut, ternyata membawa dampak pada kulit. Padahal, kulit sebagai barrier (penghalang) masuknya benda asing termasuk virus harus dijaga kesehatan dan kelembapannya.
Hal itu diutarakan Dokter Spesialis Kulit – Dermatologi Kosmetik, dr. Lilik Norawati, Sp.KK, FINSDV, FAADV. Menurut dia, kulit kering seharusnya tidak bisa diabaikan, sebab bisa membuat anda lebih rentan terhadap bakteri atau infeksi karena kurangnya kelembapan, kulit tangan akan mudah pecah-pecah.
dr. Lilik Norwati berpendapat, Kulit tangan juga dapat mengalami iritasi akibat penggunaan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol, yang dapat menyebabkan dermatitis atau eksim berkepanjangan. Bila kulit tangan mengalami infeksi atau eksim, tentunya akan mengganggu fungsi tangan, sehingga akan mengganggu kegiatan sehari-hari.
“Berdasarkan pengalaman saya menangani pasien selama pandemi Covid 19, ternyata masalah kulit timbul tidak hanya akibat sering mencuci tangan atau penggunaan hand sanitizer yang berlebihan atau terlalu sering, tapi juga terjadi akibat penggunaan masker dalam jangka waktu lama,” kata dr. Lilil, dilansir dari viva.co.id, Selasa (12/5).
Sementara penggunaan masker, kata Dokter Lilik, dapat mengakibatkan kekambuhan jerawat pada orang yang mempunyai bakat jerawat (terutama terjadi di daerah yang tertutup masker), luka-luka akibat tekanan dan dermatitis kontak.
Pilih pelembap yang cocok dengan kulit wajah. Contoh, untuk kulit wajah berminyak, bisa menggunakan pelembap yang jenis lotion, sedangkan untuk kulit yang kering, bisa menggunakan pelembap yang jenisnya cream. Dokter Lilik mengatakan, saat ini terdapat beberapa pelembap khusus yang dapat memperbaiki barrier kulit yang rusak, karena tidak semua pelembap dapat memperbaiki barrier kulit yang rusak.
“Contoh pelembap yang dapat memperbaiki barrier kulit adalah pelembap dengan kandungan Pseudo-Ceramide. Pseudo-Ceramide mempunyai kemampuan untuk memproteksi kulit dan membantu memperbaiki barrier kulit yang rusak akibat pencucian yang sering. Selain kandungan pelembap, aplikasi pelembap yang sering adalah hal yang penting bagi mereka yang memiliki kekeringan kulit dan juga untuk mencegah terjadinya kekeringan kulit,” tuturnya.
Editor : Hidayat
Discussion about this post